Dengan maraknya tindak kekerasan sebagai
bentuk intoleransi dalam agama, kaum muslimin moderat di Indonesia diharapkan
untuk bisa lebih menyuarakan penolakan. Seperti pada beberapa kasus yang
terjadi, diantaranya kontroversi sekitar keberadaan Jemaat Ahmadiyah dan syi’ah. Juga
kejadian beberapa waktu lalu ketika seorang penulis buku asal kanada, Irshad
Manji di
bubarkan saat tengah melakukan diskusi di Universitas Gajah Mada (UGM) - jogyakarta 9/5/2012.
Hal ini seperti dikatakan oleh anggota Komisi Independen Hak Asasi manusia (HAM) Organinisasi Kerjasama Islam (OKI), Siti Ruhani Dzuhayatin kemarin 14/5/2012, dijakarta.
“ Jika tidak, sikap antiperbedaan
pendapat dan kebebasan berfikir akan semakin mendapat tempat dan sikap toleransi
masyarakat Indonesia akan semakin terkikis. Satu contoh ketika terjadi
penolakan terhadap Irshad Manji
beberapa waktu lalu, mereka dibubarkan saat sedang melakukan diskusi Buku "Allah,
Liberty, and Love,” kata siti Ruhani Dzuhayatin.
Sebagai antisipasinya Siti Ruhani berharap agar kaum Muslim Moderat Indonesia tidak tinggal diam, bahkan OKI saat ini telah membahasnya. “Kami di komisi semua telah sepakat, bahwa kaum minoritas indonesia harus dilindungi. Karena ini merupakan aset bangsa dalam menjaga kerukunan hidup bersama dan saling menerima perbedan pendapat.” Tegasnya.
“Jika yang terjadi seperti sekarang ini tetap di biarkan maka situasi kedepannya akan semakin mengkhawatirkan “ Tambah Siti Ruhani Dzuhayatin. ( Sumber : kompas.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar